Mengenal Sistem Knockout (Gugur) dalam Kompetisi
![]() |
contoh bagan sistem gugur di piala dunia 2022 |
Sistem Knockout (Gugur) merupakan sistem kompetisi yang mengeliminasi tim sampai tersisa dua tim yang akan merebutkan trofi di partai final. Sistem ini cocok untuk kompetisi jangka pendek dan diikuti banyak peserta. Sistem ini lebih banyak dengan nama Piala atau Cup. Juara ditentukan dengan siapa yang bertahan dan memenangkan partai final.
Sistem Knockout dibagi menjadi 2 yaitu Single Elimination dan Double Elimination.
1) Single Elimination
Tim yang mengalami kekalahan di fase gugur akan langsung dinyatakan tereliminasi tanpa ada kesempatan kedua (jika hanya satu leg). Jika dua leg, maka tim yang mengalami kekalahan di leg pertama masih memiliki kesempatan untuk membalikkan keadaan di leg kedua karena yang dihitung adalah agregat (total skor di kedua leg). Umumnya single elimination dengan 2 leg di adakan di kompetisi sepakbola seperti UCL, UEL, dll.
2) Double Elimination
Tim yang mengalami kekalahan pertama akan diturunkan ke lower bracket. Jika tim tersebut mengalami kekalahan di lower bracket maka tim itu baru akan tereliminasi. Partai Final akan mempertemukan pemenang Final upper bracket dan Final lower bracket. Double Elimination ini biasanya digunakan dalam kompetisi esport seperti TI, MPL, dll.
Bagaimana Detail Sistem Ini ?
Sistem Knockout paling optimal jika jumlah peserta adalah hasil 2 pangkat n misal 4, 8, 16, 32, ... Sebagai contoh jika jumlah peserta 8 kita eliminasi setengahnya menjadi 4 lalu eliminasi lagi 2 lalu eliminasi terakhir menjadi 1 (sang juara). Beberapa babak memiliki sebutan antara lain :
- Babak Knockout dengan 8 peserta, disebut Perempat Final atau Quarter Final dalam bahasa Inggris.
- Babak Knockout dengan 4 peserta, disebut Semifinal
- Babak Knockout dengan 2 peserta, disebut Final / Grand Final. Grand Final biasanya disebut jika kompetisi tersebut menggunakan Double Elimination. Biasanya untuk membedakan partai terakhir kompetisi dengan Final Upper dan Lower Bracket
Jika Jumlah Tim bukan 2ⁿ
Sistem ini akan menjadi tricky jika jumlah peserta bukan 2ⁿ. Karena jika peserta bukan 2ⁿ, maka kita tidak bisa langsung mengeliminasi tim menjadi setengahnya terus-menerus. Ada trik sendiri untuk itu.
Triknya adalah menjadikan jumlah peserta menjadi 2ⁿ terdekat menggunakan sistem bye. Sistem bye ini adalah sistem di mana beberapa tim akan langsung lolos ke tahap kedua tanpa bermain. Langsung saja contoh dibawah
Untuk menentukan jumlah peserta yang mendapatkan bye kita bisa gunakan rumus berikut
TB = n - (2*(n- nc))
TB = jumlah tim bye
n = jumlah tim
nc = 2ⁿ terdekat
Jika jumlah tim 12, maka tim yang menerima bye adalah 12- (2*(12-8)) = 12 - (2*4) = 12 - 8 = 4 tim.
4 tim menerima bye berarti tersisa 8 tim. 8 tim di babak pertama akan tereliminasi menjadi 4 tim. Sehingga di babak kedua akan ada 4+4 = 8 tim. Selanjutnya, tinggal melakukan eliminasi seperti biasa sampai babak Final.
Jika jumlah tim 14 (lebih dekat ke 16 daripada 8) maka tim yang menerima bye adalah 14 - (2*(14-8)) = 14- (2*6) = 14-12 = 2. Tersisa 12 tim di babak pertama. Akan ada 6+2 = 8 tim di babak kedua.
Ada baiknya jika menerapkan sistem bye seperti ini, tim/peserta yang menerima bye adalah peserta yang diunggulkan dalam kompetisi, agar terjadi keadilan. Tidak adil rasanya jika tim yang tidak diunggulkan menerima bye dan lolos ke babak kedua hanya karena mereka beruntung dalam drawing.
Bagaimana menentukan peserta unggulan ?
Kita bisa meneliti background dari para tim/peserta mengenai kompetisi-kompetisi yang pernah mereka ikuti sebelumnya.
Para peserta unggulan ini bisa kita jadikan seeded artinya mereka tidak akan langsung bertemu di babak pertama.
Menggabungkan Sistem Round-robin dan Knockout
Ada cara lain yang lebih adil untuk mengatasi jumlah tim yang bukan 2ⁿ . Yaitu dengan menggabungkan sistem round-robin dan knockout. Sebelumnya pastikan waktu penyelengaraan kompetisi cukup lama karena round-robin akan memakan waktu. Jika kompetisi diselengarakan dalam waktu singkat, lebih baik menggunakan sistem gugur secara langsung.
Berikut saya contohkan.
Misal jumlah tim 12. Maka target kita adalah menjadikan 8 tim dulu sebelum masuk fase gugur.
Caranya 12 tim akan kita bagi menjadi 6 tim dalam 2 grup (A dan B). Lalu kita ambil 4 tim teratas dari masing-masing grup. Supaya lebih cepat, kita pakai single round-robin saja (1 pertemuan).
Lalu, di fase gugur sudah ada 8 tim sehingga kita bisa pakai eliminasi seperti biasa.
Supaya lebih adil, kita bisa jadikan peserta unggulan sebagai seeded sehingga mereka tidak akan berada dalam satu grup.
Lalu untuk di babak awal fase gugur, kita bisa pakai setelan seperti ini supaya lebih adil.
A1 vs B4
A2 vs B3
A3 vs B2
A4 vs B1
A1 artinya grup A peringkat pertama, B2 artinya grup B peringkat kedua, dll..
Mungkin itu saja postingannya. Semoga bisa membantu.
Lalu, di fase gugur sudah ada 8 tim sehingga kita bisa pakai eliminasi seperti biasa.
Supaya lebih adil, kita bisa jadikan peserta unggulan sebagai seeded sehingga mereka tidak akan berada dalam satu grup.
Lalu untuk di babak awal fase gugur, kita bisa pakai setelan seperti ini supaya lebih adil.
A1 vs B4
A2 vs B3
A3 vs B2
A4 vs B1
A1 artinya grup A peringkat pertama, B2 artinya grup B peringkat kedua, dll..
Mungkin itu saja postingannya. Semoga bisa membantu.
Post a Comment for "Mengenal Sistem Knockout (Gugur) dalam Kompetisi"
Jangan spam atau promosi di sini jgn juga taruh link aktif kalau mau dapat backlink bisa taruh di profil saja (Name/URL)